SURABAYA – Ditreskrimum Polda
Jatim masih terus melakukan pemeriksaan terhadap Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Jatim masih terus melakukan pemeriksaan terhadap Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Pengacara
Dimas, Isya Julianto dan Andi Faizal mengungkapkan, kliennya telah menunjukkan
kemampuannya untuk menggandakan uang disaksikan penyidik di Ditreskrimum Polda
Jatim.
Dimas, Isya Julianto dan Andi Faizal mengungkapkan, kliennya telah menunjukkan
kemampuannya untuk menggandakan uang disaksikan penyidik di Ditreskrimum Polda
Jatim.
“Pihak penyidik meminta Dimas Kanjeng Taat
Pribadi untuk menunjukan kemampuan pengadaan uang. Untuk membuktikan hal itu,
klien kami bersedia mempraktikannya,” kata Isya Julianto, seusai menjenguk Taat
Pribadi di Ditreskrimum Polda Jatim, Rabu (5/10).
Pribadi untuk menunjukan kemampuan pengadaan uang. Untuk membuktikan hal itu,
klien kami bersedia mempraktikannya,” kata Isya Julianto, seusai menjenguk Taat
Pribadi di Ditreskrimum Polda Jatim, Rabu (5/10).
Isya
mengaku mendampingi Taat Pribadi saat mempraktikkan menggandakan uang.
Tersangka menunjukkan kemampuannya tidak memakai jubah melainkan hanya
mengenakan kaos dan celana pendek.
mengaku mendampingi Taat Pribadi saat mempraktikkan menggandakan uang.
Tersangka menunjukkan kemampuannya tidak memakai jubah melainkan hanya
mengenakan kaos dan celana pendek.
“Awalnya
klien kami mengeluarkan sepuluh uang pecahan Rp 50 ribu dari tangan yang berada
di belakang tubuh. Kemudian lagi mengeluarkan dua lembar uang pecahan Rp 100
ribu,” jelasnya.
klien kami mengeluarkan sepuluh uang pecahan Rp 50 ribu dari tangan yang berada
di belakang tubuh. Kemudian lagi mengeluarkan dua lembar uang pecahan Rp 100
ribu,” jelasnya.
Dia
mengungkapkan saat itu penyidik menyaksikan secara langsung kliennya
mengeluarkan uang sebanyak 12 lembar.
mengungkapkan saat itu penyidik menyaksikan secara langsung kliennya
mengeluarkan uang sebanyak 12 lembar.
Menurutnya,
jika ditotal uang tersebut sebanyak Rp 700 ribu.
jika ditotal uang tersebut sebanyak Rp 700 ribu.
“Lalu,
uang asli tersebut diberikan ke penyidik. Kemudian, oleh penyidik kembali
diberikan ke klien kami,” jelasnya.
uang asli tersebut diberikan ke penyidik. Kemudian, oleh penyidik kembali
diberikan ke klien kami,” jelasnya.
Menurut
Isya, pihaknya sepenuhnya menyerahkan kepastian kepada penyidik kepolisian
terhadap uang hasil penggandaan kliennya.
Isya, pihaknya sepenuhnya menyerahkan kepastian kepada penyidik kepolisian
terhadap uang hasil penggandaan kliennya.
Sebab,
untuk memeriksa uang itu asli atau palsu, polisi yang dapat membuktikannya.
untuk memeriksa uang itu asli atau palsu, polisi yang dapat membuktikannya.
“Sekarang
uang itu diberikan penyidik ke klien kami dan dibawa ke dalam tahanan,”
imbuhnya.
uang itu diberikan penyidik ke klien kami dan dibawa ke dalam tahanan,”
imbuhnya.
Isya
menambahkan, saat pengadaan itu suasana relatif tegang. Semua orang tertuju ke
kliennya. Ia pun sempat cemas. Tubuhnya mengeluarkan keringat dingin.
menambahkan, saat pengadaan itu suasana relatif tegang. Semua orang tertuju ke
kliennya. Ia pun sempat cemas. Tubuhnya mengeluarkan keringat dingin.
Dia
begitu takut klien tidak bisa membuktikannya. Namun ketakutannya terobati saat
melihat lembaran uang warna biru berada di tangan Taat Pribadi.
begitu takut klien tidak bisa membuktikannya. Namun ketakutannya terobati saat
melihat lembaran uang warna biru berada di tangan Taat Pribadi.
“Sempat
takut sih. Walaupun saya beberapa kali juga pernah melihat secara langsung
mengadaan uang itu bersama orang lain,” kata Isya.
takut sih. Walaupun saya beberapa kali juga pernah melihat secara langsung
mengadaan uang itu bersama orang lain,” kata Isya.
Disinggung
soal ATM dan mahar menurut Isya, itu tidak benar. Sebab, di padepokan tidak ada
mahar yang ada hanya uang untuk menyumbang guna perkembangan pedepokan.
soal ATM dan mahar menurut Isya, itu tidak benar. Sebab, di padepokan tidak ada
mahar yang ada hanya uang untuk menyumbang guna perkembangan pedepokan.
“Kabar
penggandaan itu adalah pemberian uang kembali kepada santri. Uang itu digunakan
untuk melaksanalan program padepokan,” tuturnya.
penggandaan itu adalah pemberian uang kembali kepada santri. Uang itu digunakan
untuk melaksanalan program padepokan,” tuturnya.
Isya
mengatakan untuk ATM hanya orang tertentu yang diberikan. “Saya menegaskan
mereka bukan memberikan mahar ini adalah bentuk dari sumbangan untuk membantu
perkembangan pedepokan,” tandasnya.
mengatakan untuk ATM hanya orang tertentu yang diberikan. “Saya menegaskan
mereka bukan memberikan mahar ini adalah bentuk dari sumbangan untuk membantu
perkembangan pedepokan,” tandasnya.
Pengacara
lainnya, Andi Faizal mengatatakan sampai sakarang pihaknya telah mempersiapkan
tim ahli hukum terdiri dari sembilan pengacara untuk membela tersangka.
lainnya, Andi Faizal mengatatakan sampai sakarang pihaknya telah mempersiapkan
tim ahli hukum terdiri dari sembilan pengacara untuk membela tersangka.
“Jumlah
pengacara itu belum pasti. Nantinya, kemungkinan besar akan bertambah,” kata
Andi Faizal.
pengacara itu belum pasti. Nantinya, kemungkinan besar akan bertambah,” kata
Andi Faizal.
Andi
mengaku sangat prihatin terhadap kasus yang menimpa Taat Pribadi. Kendati
demikian, pihaknya terus berupaya untuk mendampingi dan memberikan bantuan
hukum terhadap tersangka.
mengaku sangat prihatin terhadap kasus yang menimpa Taat Pribadi. Kendati
demikian, pihaknya terus berupaya untuk mendampingi dan memberikan bantuan
hukum terhadap tersangka.
“Kami
meminta kepada rekan-rekan supaya lebih jeli terhadap kasus ini. Sebab, selama
ini yang melanda klien kami masih dilakukan penyidikan dan masih menjadi
pertanyaan,” ungkapnya.
meminta kepada rekan-rekan supaya lebih jeli terhadap kasus ini. Sebab, selama
ini yang melanda klien kami masih dilakukan penyidikan dan masih menjadi
pertanyaan,” ungkapnya.
Saat
ditanya terkait kasus pembunuhan yang melibatkan Taat Pribadi itu, ia
berpendapat yang menjadi pertanyaan itu mengapa Abdul Gani dan Ismail Hidayah
itu dibunuh.
ditanya terkait kasus pembunuhan yang melibatkan Taat Pribadi itu, ia
berpendapat yang menjadi pertanyaan itu mengapa Abdul Gani dan Ismail Hidayah
itu dibunuh.
“Silakan
pihak penyidik membuktikannya. Kami juga terus berupaya mengumpulkan para
saksi,” jelasnya.
pihak penyidik membuktikannya. Kami juga terus berupaya mengumpulkan para
saksi,” jelasnya.
Rencananya,
lanjut dia, pihaknya akan mendatangkan semua saksi yang mengetahui secara pasti
terkait kedua korban. Kalau tidak ada halangan, para saksi akan dihadirkan ke
Ditreskrimum Polda Jatim.
lanjut dia, pihaknya akan mendatangkan semua saksi yang mengetahui secara pasti
terkait kedua korban. Kalau tidak ada halangan, para saksi akan dihadirkan ke
Ditreskrimum Polda Jatim.
“Sudah
kami persiapkan, besok (hari ini, Red) saksi akan kami datangakan,” ungkapnya.
kami persiapkan, besok (hari ini, Red) saksi akan kami datangakan,” ungkapnya.
Dia
mengaku sudah mengenal Abdul Gani sejak lama. Abdul Gani merupakan ketua LSM,
yang sering meminta uang ke kliennya.
mengaku sudah mengenal Abdul Gani sejak lama. Abdul Gani merupakan ketua LSM,
yang sering meminta uang ke kliennya.
“Sudah
semenjak berdirinya Pedapokan Dimas Kanjeng ini mulai dari 2002, 2006, Abdul
Gani datang ke padepokan,” tandasnya.
semenjak berdirinya Pedapokan Dimas Kanjeng ini mulai dari 2002, 2006, Abdul
Gani datang ke padepokan,” tandasnya.
Dia
melanjutkan meminta pihak kepolisian untuk membuktikan kasus yang membelit
kliennya ke pengadilan.
melanjutkan meminta pihak kepolisian untuk membuktikan kasus yang membelit
kliennya ke pengadilan.
Dikonfirmasi
soal Dimas Kanjeng Taat Pribadi membuktikan kemampuannya menggandakan uang di
depan penyidik, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol RP Argo Yuwono tidak
menyangkal dan juga tidak membenarkan.
soal Dimas Kanjeng Taat Pribadi membuktikan kemampuannya menggandakan uang di
depan penyidik, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol RP Argo Yuwono tidak
menyangkal dan juga tidak membenarkan.
“Kami
masih fokus pada penyidikan. Untuk pengadaan uang nanti ya,” kata Argo singkat.
masih fokus pada penyidikan. Untuk pengadaan uang nanti ya,” kata Argo singkat.
Kasubdit I Ditrekrimum Polda Jatim, AKBP Cecep
Ibrahim rencananya dalam penyidikan ini akan melibatkan Pusat Pelaporan Analisi
Dan Transaksi Keuangan (PPATK).
Ibrahim rencananya dalam penyidikan ini akan melibatkan Pusat Pelaporan Analisi
Dan Transaksi Keuangan (PPATK).
Hal
itu terkait kepemilikan uang Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
itu terkait kepemilikan uang Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
“Uang sebanyak itu dari mana, Dimas Kanjeng kerja apa. Kami
akan menyelidiki itu semua,” kata AKBP Cecep Ibrahim. (pjc/int)
akan menyelidiki itu semua,” kata AKBP Cecep Ibrahim. (pjc/int)