SIANTAR- Vita Fatimah boru Sinaga (19), ditemukan
tewas dengan kondisi membusuk di aliran Sungai Aek Natas, Kabupaten
Labuhanbatu Utara, Rabu (2/11) sekitar pukul 17.45 WIB.
tewas dengan kondisi membusuk di aliran Sungai Aek Natas, Kabupaten
Labuhanbatu Utara, Rabu (2/11) sekitar pukul 17.45 WIB.
Informasi dihimpun, Fatimah yang diketahui Warga Dusun II
Desa Simonis, Kecamatan Aek Natas ini pertama kali ditemukan Amal Naibaho,
seorang penjala ikan. Korban terakhir kali bertemu dengan orang tuanya, Jumat
(28/10). Saat itu korban kepada orang tuanya menyebutkan niatnya pergi merantau
namun orangtuanya melarang. Setelah itu, korban pergi ke luar rumah. Selama
beberapa hari tidak pulang, orang tua korban menduga korban pergi ke rumah uwak
(saudara tertua orangtua).
Desa Simonis, Kecamatan Aek Natas ini pertama kali ditemukan Amal Naibaho,
seorang penjala ikan. Korban terakhir kali bertemu dengan orang tuanya, Jumat
(28/10). Saat itu korban kepada orang tuanya menyebutkan niatnya pergi merantau
namun orangtuanya melarang. Setelah itu, korban pergi ke luar rumah. Selama
beberapa hari tidak pulang, orang tua korban menduga korban pergi ke rumah uwak
(saudara tertua orangtua).
”Selama beberapa hari tidak pulang ke rumah. Orang tuanya menduga korban pergi
ke rumah uwaknya. Karena selama ini korban sering nginap di rumah uwaknya,”
ujar Udin, salah seorang warga.
Pihak keluarga tidak bersedia melakukan otopsi karena merasa
tidak ada yang mencurigakan ditemukan dari kematian korban. “Memang dia (Vita
Fatimah Sinaga ) sudah terbiasa kalau merajuk sering pergi dari rumah
keluarga tepatnya ke rumah uwaknya. . Jadi kami tidak merasa curiga atas
kepergiannya. Kami tidak menyangka dirinya ditemukan seperti ini,” aku orang
tua korban kepada petugas.
tidak ada yang mencurigakan ditemukan dari kematian korban. “Memang dia (Vita
Fatimah Sinaga ) sudah terbiasa kalau merajuk sering pergi dari rumah
keluarga tepatnya ke rumah uwaknya. . Jadi kami tidak merasa curiga atas
kepergiannya. Kami tidak menyangka dirinya ditemukan seperti ini,” aku orang
tua korban kepada petugas.
Kapolsek Aek Natas AKP Bilman Situmeang melalui Kanit Reskrim Ipda M Pasaribu
menerangkan, korban pertama kali ditemukan penjala ikan, Amal Naibaho. Kemudian
Amal melaporkan penemuan mayat tersebut ke Kepala Dusun 6 Desa Simonis Burhanudin
Naibaho. Selanjutnya Burhanuddin melaporkan penemuan tersebut ke Polsek.
“Mayat ditemukan dengan kondisi busuk dengan posisi telungkup di
tengah sungai tersangkut batu. Kemudian mayat dievakuasi dengan
menggunakan senter karena hari sudah malam. Dengan bantuan warga, mayat kita
evakuasi ke Puskesmas Simonis untuk divisum,” jelas Kanit.
Pihak kepolisian menyarankan kepada orang tuanya untuk dilakukan otopsi namun
orang tuanya menolak dan membuat surat pernyataan tidak keberatan atas kematian
anaknya yang ditandatangani orang tuanya dan kepala desa.
Saat ditemukan mayat memakai kemeja warna orange dan celana jins biru, jam
tangan
di tangan kiri dan gelang emas di tangan kanan. Korban ditemukan tewas di
aliran Sungai Aek Natas Dusun VI Pulo Diski, Desa Simonis, sekitar 600 meter
dari rumah orangtuanya.
”Menurut dokter yang melakukan visum luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan
di tubuh korban. Sedangkan ciri lain terdapat behel gigi, bekas operasi di
bawah perut sebelah kanan. Berdasarkan ciri tersebut identitas korban diketahui,”
ujar Pasaribu.
Dugaan Sementara Tergelincir dan Terbawa Arus Sungai.
“Dilihat dari barang-barang korban yang masih lengkap dan tidak ditemukan
tanda-tanda kekerasan, sementara korban diduga tergelincir dan terbawa arus,”
ujar kanit.
Menurut keterangan Sekretaris Desa Simonis Saiful, mayat korban diketahui
Sampurna Sinaga (45) yang merupakan orang tua korban dari bekas operasi yang
terdapat di bawah perut dan barang yang ada di tubuh korban.
”Mayat korban ditemukan sudah busuk dengan posisi telungkup. Identitas korban
diketahui dari bekas operasi usus buntu yang terdapat di perut dan barang yang
ditemukan di tubuh korban,” ujar Syaiful.
Setelah ditemukan dengan kondisi membusuk jenajah Fatimah
langsung disemayamkan dan malam itu dikebumikan di sekitar kampung
tersebut. (cad/st/rah)
langsung disemayamkan dan malam itu dikebumikan di sekitar kampung
tersebut. (cad/st/rah)