Paidi (68), pemilik gubuk yang tersambar petir itu ikut jadi korban. Tapi warga Dusun IV, Desa Tanah Rendah, Kecamatan Air Putih, Batubara, ini berhasil selamat.
‘’Saya kaget dan sama sekali tidak menyangka peristiwa itu,” ujar Paidi, kepada METRO ASAHAN, saat ditemui di rumahnya.
Dia mengisahkan, sebelum kejadian, para korban sedang menanam padi milik warga bernama Ucok (40), warga Dusun I, Desa Tanah Rendah. Kemudian datang hujan.
Saat suara petir yang pertama, ia langsung masuk ke gubuk. Kemudian saat petir yang kedua, keempat korban bergegas dan berteduh di gubuknya.
‘’Ketepatan gubuk saya berada di tengah sawah dan dekat dengan lokasi mereka bekerja,” sebut Paidi.
Kemudian waktu petir yang ketiga kalinya menyambar, mereka semua sudah berkumpul di gubuk.
‘’Waktu itu, kami semua pada diam karena hujan,” kata Paidi.
Tapi berselang lima menit, petir keempat kembali menggelegar dan menyambar gubuk tempat mereka berteduh.
‘’Setelah petir yang keempat, saya sudah tak sadarkan diri,” ungkapnya.
‘’Waktu itu posisi saya menyender di dinding gubuk,” ungkapnya lagi.
Beberapa menit kemudian, Paidi tersadar. Tapi dengan keadaan kepala masih pusing. Saat itu, ia berusaha berdiri. Tapi terjatuh. Berulangkali juga dia berusaha bangkit tapi jatuh lagi.
Saat itu, dia melihat korban Asia telinganya mengeluarkan darah. Kemudian dia mencoba membanguni Asia, tapi tak kunjung bangun. Kemudian ia mengelap darah korban.
‘’Waktu itu, baju Asia sudah robek-robek karena tersambar petir,” sebutnya.
Setelah melihat yang lain juga tidak sadarkan diri, Paidi kemudian berjalan kaki mencari pertolongan dan memberitahukan kejadian itu ke keluarga korban. Jarak dari sawah ke rumah para korban sekitar satu kilometer.
Menurut warga, saat itu gubuknya yang berukuran sekitar 1,5 x 2 meter, atap rumbia, dinding dari plastik dan kayu kelapa, itu tampak mengeluarkan asap. Tapi tidak sampai terbakar.
Dia sendiri oleh warga sempat juga dibawa berobat ke Rumah Sakit Lasmi, sebelum akhirnya dibawa pulang ke rumah.
Dalam peristiwa itu, dua petani tewas, 2 kritis dan 1 selamat. Adapun korban meninggal yakni Asia (52) dan Juminem (58). Kedua korban masih bertetangga di Dusun VII, Desa Tanah Tinggi, Kecamatan Air Putih, Batubara.
Sementara rekannya Rohima (50) dan Ase (30), kritis. Masing-masing korban ini merupakan warga Dusun IV, Desa Tanah Rendah, Kecamatan Air Putih, Batubara. Kemudian Paidi (68), si pemilik gubuk juga mengalami lemas. (wan/dro/ma/int)