TINGGI RAJA- Sungai Asahan meluap, Kamis (10/11). Ketinggian air diperkirakan mencapai 1,5 meter. Dampaknya, aktivitas warga lumpuh di tiga desa di Kecamatan Tinggi Raja.
Pantauan koran ini, ada ratusan rumah terendam banjir. Banjir tersebar di tiga desa di Kecamatan Tinggi Raja, Asahan, yakni ; Desa Teladan, Sidomulyo dan Piasa Ulu.
Menurut warga Desa Piasa Ulu bernama Muliono (40) dan Paimin (37), kepada METRO ASAHAN, banjir diperkirakan mulai pukul 06.00 WIB. Namun banjir terparah mulai pukul 08.00 WIB. Pagi itu, air datang secara bergelombang dengan membawa kayu dan batu-batuan.
‘’Ini banjir kiriman datang dari Bandar Pulau dan Mandoge,” ujar keduanya.
Melihat ketinggian air mencapai 1,5 meter, warga bahu membahu mengevakuasi barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman.
Namun proses evakuasi barang-barang sempat terkendala karena akses jalan dari desa ke desa lumpuh. Hampir seluruh akses jalan terendam banjir. Dan, ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Untuk memperlancar proses evakuasi, mereka dibantu petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Asahan. Seluruh barang-barang berharga dievakuasi menggunakan perahu karet milik BPBD.
Menurut keduanya, banjir kali ini merupakan yang terbesar kedua setelah banjir yang terjadi tahun 1989. Pada tahun 1989, ketinggian banjir hampir 2 meter.
Soal bantuan, Pemkab Asahan langsung bergerak cepat dan tanggap membantu masyarakat dengan memberikan sembako kepada masyarakat. Petugas BPBD juga turut membantu proses evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir.
‘’Kita berharap banjir segera surut agar kami bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” harap keduanya.
Menurut data dari pihak Kecamatan Tinggi Raja, jumlah warga terdampak banjir sebanyak 573 kepala keluarga (KK)dan sebanyak 25 orang terpaksa diungsikan. Untuk penanganan korban banjir Pemkab Asahan telah mendirikan posko bantuan di empat lokasi, tersebar di Desa Teladan dan Desa Sidomulyo.
Amatan koran ini, sekira pukul 16.00 WIB, banjir mulai surut. Sebagian warga sudah kembali melakukan pengecekan terhadap rumah-rumah mereka. Namun tidak sedikit juga warga masih bertahan di tenda-tenda pengungsian yang telah disiapkan pemerintah.
Selain mengevakuasi barang-barang berharga, warga juga tampak mengungsikan ternak mengantisipasi adanya banjir susulan. Apalagi belakangan ini curah hujan sangat tinggi.
Camat Tinggi Raja Armansyah, yang ditemui di lokasi banjir menuturkan, begitu mendapat laporan warga ada banjir pada Kamis pagi, saat itu juga ia langsung menghubungi pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Asahan. Selanjutnya mereka bersama petugas dari BPBD langsung turun ke lokasi memberikan bantuan terhadap para korban banjir.
Menurut data mereka, ada 573 KK terkena dampak. Para korban tersebar di tiga desa di Kecamatan Tinggi Raja (selengkapnya lihat tabel).
Armansyah mengimbau seluruh warganya agar tetap waspada jika sewaktu-waktu ada banjir kiriman. Masyarakat juga diminta untuk sementara mematikan listrik karena dikhawatirkan masih ada banjir kiriman.
‘’Kalau air terus naik maka diperkirakan pukul 22.00 WIB, banjir akan menggenangi daerah Tinggi Raja,” ungkapnya.
Masih di lokasi banjir, Kepala BPBD Asahan Syarifuddin Harahap menyebutkan, telah menerjunkan 20 personel serta perahu karet dan mobil BPBD. Mereka juga membawa bantuan sembako, beras, indomie, telur, makanan siap saji, gula, teh, dan membuat dapur umum serta posko kesehatan untuk penanggulangan banjir terhadap masyarakat.
Syarifuddin Harahap menyebutkan, ada 25 orang warga di tiga desa tersebut dievakuasi. Mereka yang dievakuasi itu sebagian karena sakit dan ada juga yang sudah berusia tua.
Untuk menjaga kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan, seluruh personel disiagakan di lokasi.
‘’Kita berharap seluruh masyarakat Desa Teladan, Sidomulyo dan Piasa Ulu, tetap waspada dan berhati-hati. Sebab curah hujan masih tinggi dan kita tetap siaga di tempat ini,” ungkapnya.
Selain petugas dari BPBD Asahan, Kapolsek Prapat Janji AKP Boris Saragih juga turut ke lapangan bersama anggotanya membantu para korban banjir. Danramil 13/Buntu Pane Kodim 0208/Asahan Kapten (Inf) Syaifullah juga tak ketinggalan turut bahu membahu membantu warga korban kebanjiran.
Selain dari BPBD Asahan, PDI Perjuangan Kabupaten Asahan juga turun langsung memberikan bantuan kepada para korban banjir. Tim yang dipimpin Rosmansyah STP datang membawa bahan makanan, seperti indomie, air mineral dan beras.
Menurut Rosmansyah, banjir diakibatkan daerah tangkapan air di hulu Sungai Asahan seperti di Kecamatan BP Mandoge dan wilayah Kabupaten Simalungun sudah banyak yang gundul akibat adanya aktivitas penebangan kayu. Itu sebabnya jika musim hujan, air sungai Asahan selalu meluap. Dan, yang paling terancam adalah warga yang bermukim di sepanjang daerah alirsan sungai (DAS) Sungai Asahan.
Ketua Sukarelawan PDI Perjuangan Kecamatan Tinggi Raja, Anas Rusdi Sitorus juga tampak memberikan bantuan kepada para korban banjir. Bersama petugas dari BPBD, petugas TNI-Polri, Sukarelawan PDI Perjuangan juga ikut membantu warga mengevaskuasi barang-barangnya. (mar/dro/MA/int)