Batubara, Tanjungbalai, Labuhanbatu, Labura, Labusel, Nias, dan Sibolga diminta
lebih waspada. Karena hingga akhir November 2016 curah hujan masih tetap
tinggi. Selain curah hujan yang tinggi, para nelayan juga diminta untuk
berhati-hati. Karena gelombang laut juga bisa mencapai 2 meter hingga 3
meter.
Itu sesuai keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Wilayah I Medan. Pihak BMKG memprediksi Kota Medan masih dilanda hujan hingga
akhir November nanti. Bahkan, hujan juga melanda sejumlah daerah lainnya yang
termasuk di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Sunardi
mengungkapkan, secara umum potensi hujan di Medan memang masih tinggi. Namun,
masih diselingi juga cuaca panas.
“Kondisi cuaca ini timbul karena adanya tekanan (udara) rendah di laut Cina
Selatan dan Samudera Pasifik. Kemudian, daerah konvergensi dan Kalimantan
hingga Papua. Oleh karenanya, kondisi ini membuat pertumbuhan awan hujan di
Indonesia termasuk di Sumut (Medan),” ujar Sunardi yang dihubungi, Senin
(7/11).
Menurut dia, selain di Medan hujan juga terjadi di daerah pegunungan Sumut.
Seperti, di Tanah Karo, Tapanuli Tengah, Padang Lawas Utara, Padang Lawas
Selatan dan beberapa daerah lainnya.
“Hujan yang akan terjadi diperkirakan
pada sore dan menjelang pagi hari. Untuk intensitasnya masih dalam kategori
ringan hingga sedang,” jelas Sunardi.
Disebutkannya, hujan yang terjadi pada bulan ini juga disertai angin. Namun,
kecepatan angin masih terbilang normal antara 15 knot hingga 20 knot. Sementara
untuk tinggi gelombang mencapai 2 meter hingga 3 meter, terjadi di Pantai Timur
dan Pantai Barat terutama di perairan Nias-Sibolga.
“Masyarakat diharap mewaspadai banjir, karena intensitas hujannya
kemungkinan setiap hari ditambah padatnya penduduk. Sehingga, volume air hujan
sudah ‘jenuh’ atau berpotensi banjir,” tandasnya. (dtc/int)