TANJUNGBALAI – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungbalai telah
melakukan dropping (penambahan kouta) tabung gas elpiji 3 kg sejak tanggal 3
November sampai 5 November. Namun harga tabung gas tersebut masih mencekik
leher yakni mulai Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per tabung.
melakukan dropping (penambahan kouta) tabung gas elpiji 3 kg sejak tanggal 3
November sampai 5 November. Namun harga tabung gas tersebut masih mencekik
leher yakni mulai Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per tabung.
Hal itu diungkapkan Buyung Pohan, Sekretaris Fraksi PDI
Perjuangan DPRD Kota Tanjungbalai kepada koran ini, Senin (7/11).
Perjuangan DPRD Kota Tanjungbalai kepada koran ini, Senin (7/11).
“Pasca dropping gas elpiji ukuran 3 kg yang dilakukan
Pemko Tanjungbalai sejak tanggal 3 hingga 5 November lalu, ternyata di
lapangan, harga gas elpiji untuk warga miskin tersebut masih juga mencekik
leher berkisar diantara Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per tabung. Hal itu kita
ketahui, setelah kita dari Fraksi PDI Perjuangan meninjau langsung ke sejumlah
pangkalan penyalur gas elpiji 3 kg yang ada dikelurahan di Kota Tanjungbalai
ini,” ujar Buyung Pohan.
Pemko Tanjungbalai sejak tanggal 3 hingga 5 November lalu, ternyata di
lapangan, harga gas elpiji untuk warga miskin tersebut masih juga mencekik
leher berkisar diantara Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per tabung. Hal itu kita
ketahui, setelah kita dari Fraksi PDI Perjuangan meninjau langsung ke sejumlah
pangkalan penyalur gas elpiji 3 kg yang ada dikelurahan di Kota Tanjungbalai
ini,” ujar Buyung Pohan.
Menurut Buyung Pohan, kuat dugaan, ada mafia yang mengatur
pendistribusian gas melon tersebut sehingga harganya tetap tinggi walaupun
Pemko Tanjungbalai telah melakukan dropping. Oleh karena itu, Pemko
Tanjungbalai harus segera melakukan inspeksi mendadak dan mengambil tindakan
tegas terhadap semua pihak yang terlibat dalam mafia gas melon masyarakat
miskin tersebut.
pendistribusian gas melon tersebut sehingga harganya tetap tinggi walaupun
Pemko Tanjungbalai telah melakukan dropping. Oleh karena itu, Pemko
Tanjungbalai harus segera melakukan inspeksi mendadak dan mengambil tindakan
tegas terhadap semua pihak yang terlibat dalam mafia gas melon masyarakat
miskin tersebut.
“Dropping gas elpiji 3 kg tersebut seharusnya diikuti dengan aksi
pengawasan dari Pemko Tanjungbalai bersama dengan pihak terkait guna
menghindari permainan dari para mafia gas melon bersubsidi itu. Soalnya, Kota
Tanjungbalai ini sangat rawan akan terjadinya penyimpangan terhadap gas melon
bersubsidi tersebut, sesuai dengan kondisi Kota Tanjungbalai yang dikelilingi
oleh Kabupaten Asahan serta banyaknya kapal-kapal nelayan,” pungkas Buyung
Pohan.
pengawasan dari Pemko Tanjungbalai bersama dengan pihak terkait guna
menghindari permainan dari para mafia gas melon bersubsidi itu. Soalnya, Kota
Tanjungbalai ini sangat rawan akan terjadinya penyimpangan terhadap gas melon
bersubsidi tersebut, sesuai dengan kondisi Kota Tanjungbalai yang dikelilingi
oleh Kabupaten Asahan serta banyaknya kapal-kapal nelayan,” pungkas Buyung
Pohan.
Hal itu juga dibenarkan oleh Dra Darul Yana Siregar, Kepala Bagian Perekonomian
Setdakot Tanjungbalai. Katanya, tingginya harga elpiji melon ukuran 3 kg
tersebut tidak lepas dari banyaknya warga dari luar Tanjungbalai yang membeli
gas melon tersebut dari pangkalan yang ada di Kota Tanjungbalai.
Setdakot Tanjungbalai. Katanya, tingginya harga elpiji melon ukuran 3 kg
tersebut tidak lepas dari banyaknya warga dari luar Tanjungbalai yang membeli
gas melon tersebut dari pangkalan yang ada di Kota Tanjungbalai.
“Banyaknya warga Asahan yang membeli gas melon itu dari
pangkalan di Kota Tanjungbalai menjadi salah satu faktor yang menyebabkan
langka dan mahalnya gas bersubsidi itu di Kota Tanjungbalai. Namun demikian,
tidak tertutup kemungkinan, langka dan mahalnya gas melon bersubsidi itu juga
disebabkan permainan dari oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan
keuntungan pribadi,” papar Dra Darul Yana Siregar.
pangkalan di Kota Tanjungbalai menjadi salah satu faktor yang menyebabkan
langka dan mahalnya gas bersubsidi itu di Kota Tanjungbalai. Namun demikian,
tidak tertutup kemungkinan, langka dan mahalnya gas melon bersubsidi itu juga
disebabkan permainan dari oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan
keuntungan pribadi,” papar Dra Darul Yana Siregar.
Pada kesempatan itu, Dra Darul Yana Siregar juga berjanji,
pihaknya akan melakukan inspeksi mendadak apabila gas melon tersebut masih juga
langka dan mahal. Namun, lanjutnya, inspeksi mendadak tersebut akan dibicarakan
lebih lanjut dengan Tim Penertiban yang juga, akan melibatkan aparat penegak
hukum. (ck-5/syaf)
pihaknya akan melakukan inspeksi mendadak apabila gas melon tersebut masih juga
langka dan mahal. Namun, lanjutnya, inspeksi mendadak tersebut akan dibicarakan
lebih lanjut dengan Tim Penertiban yang juga, akan melibatkan aparat penegak
hukum. (ck-5/syaf)