TANJUNGBALAI – Peredaran narkotika di Kota Tanjungbalai
sangat mengkhawatirkan. Sesuai informasi yang diperoleh Badan Narkotik Nasional
Kota (BNNK) Tanjungbalai penyebaran narkoba di Tanjungbalai sudah menyebar
diseluruh gang, lorong, lingkungan di wilayah Kota Tanjungbalai. Bahkan hingga
ke dunia pendidikan. Terbukti, terhitung mulai Januari hingga Oktober 2016,
jumlah warga Tanjungbalai yang terjerat kasus narkoba sebanyak 344 orang.
sangat mengkhawatirkan. Sesuai informasi yang diperoleh Badan Narkotik Nasional
Kota (BNNK) Tanjungbalai penyebaran narkoba di Tanjungbalai sudah menyebar
diseluruh gang, lorong, lingkungan di wilayah Kota Tanjungbalai. Bahkan hingga
ke dunia pendidikan. Terbukti, terhitung mulai Januari hingga Oktober 2016,
jumlah warga Tanjungbalai yang terjerat kasus narkoba sebanyak 344 orang.
Hal itu berdasarkan catatan dari pihak Mapolres Tanjungbalai
dan BNNK Tanjungbalai
dan BNNK Tanjungbalai
Berdasarkan catatan kedua institusi hukum tersebut hingga
bulan Oktober 2016 ini pihak Polres Tanjungbalai telah mengungkap tindak pidana
Narkotika sebanyak 155 kasus dengan 180 orang tersangka dan barang bukti
10.449,25 Gram sabu-sabu, 3523,21 Gram ganja, 4.145,5 butir ekstasi dan 1000
Gram heroin.
bulan Oktober 2016 ini pihak Polres Tanjungbalai telah mengungkap tindak pidana
Narkotika sebanyak 155 kasus dengan 180 orang tersangka dan barang bukti
10.449,25 Gram sabu-sabu, 3523,21 Gram ganja, 4.145,5 butir ekstasi dan 1000
Gram heroin.
Sementara itu pihak BNNK Tanjungbalai telah
mengungkapkan sebanyak 164 korban penyalahgunaan narkoba di Kota Tanjungbalai.
mengungkapkan sebanyak 164 korban penyalahgunaan narkoba di Kota Tanjungbalai.
Kasat Narkoba polres Tanjungbalai AKP MHD Yunus Tarigan SH
yang ditemui awak media ini mengatakan, peredaran narkoba di Tanjungbalai
tahun 2016 terbilang cukup tinggi jika dibandingkan dari pada tahun sebelumnya.
Dimana terdapat peningkatan kasus yang ditangani Polres Tanjungbalai.
yang ditemui awak media ini mengatakan, peredaran narkoba di Tanjungbalai
tahun 2016 terbilang cukup tinggi jika dibandingkan dari pada tahun sebelumnya.
Dimana terdapat peningkatan kasus yang ditangani Polres Tanjungbalai.
“Ada sedikit peningkatan dari pada tahun 2015,”
katanya.
katanya.
Yunus mengatakan, maraknya peredaran narkotika tersebut
disebabkan beberapa faktor yakni letak geografis Kota Tanjungbalai yang
memiliki ratusan jalur pelabuhan tikus dan maraknya aksi penyeludupan barang
ilegal dari negara jiran.
disebabkan beberapa faktor yakni letak geografis Kota Tanjungbalai yang
memiliki ratusan jalur pelabuhan tikus dan maraknya aksi penyeludupan barang
ilegal dari negara jiran.
“Seiring maraknya penyelundup barang ilegal, maka para
pembisnis narkoba menyusup dengan memafaat hal itu membawa narkoba tersebut
dari Malaysia,” ujarnya.
pembisnis narkoba menyusup dengan memafaat hal itu membawa narkoba tersebut
dari Malaysia,” ujarnya.
Untuk mengelabui dan menghilangkan jejak, narkoba itu dibawa
melalui sistim estafet oleh kapal-kapal kayu penyeludup yang membawa pakaian
bekas (ballpressed), bawang merah dengan cara memanfaatkan nelayan tradisional
di daerah setempat sebagai kurir.
melalui sistim estafet oleh kapal-kapal kayu penyeludup yang membawa pakaian
bekas (ballpressed), bawang merah dengan cara memanfaatkan nelayan tradisional
di daerah setempat sebagai kurir.
“Berdasar informasi dari salah seorang kurir yang
pernah kita amankan, sebelum kapal memasuki perairan Tanjungbalai,
kapal-kapal itu singgah di beberapa sungai di daerah Kabupaten Batubara,
Asahan, Labuhanbatu. Dari sungai inilah kemudian narkoba tersebut dilansir ke
kota Tanjungbalai dengan menggunakan perahu kecil nelayan tradisonal memasuki
pelabuhan pelabuhan tikus yang ada di Kota Tanjungbalai. Sehingga sulit terdekteksi
petugas,” ungkapnya.
pernah kita amankan, sebelum kapal memasuki perairan Tanjungbalai,
kapal-kapal itu singgah di beberapa sungai di daerah Kabupaten Batubara,
Asahan, Labuhanbatu. Dari sungai inilah kemudian narkoba tersebut dilansir ke
kota Tanjungbalai dengan menggunakan perahu kecil nelayan tradisonal memasuki
pelabuhan pelabuhan tikus yang ada di Kota Tanjungbalai. Sehingga sulit terdekteksi
petugas,” ungkapnya.
Yunus menambahkan, pihaknya tetap optis untuk
mengungkap dan memberantas narkoba di Kota Tanjungbalai.
mengungkap dan memberantas narkoba di Kota Tanjungbalai.
“Untuk itu dalam pengungkapan kasus narkoba di
Tanjungbalai kita harus menguasai medan, waktu, dan jaringan. Ketiga hal
ini saling berkaitan dan sangat menentukan berhasil tidaknya upaya yang
dikerjakan,” tandasnya.
Tanjungbalai kita harus menguasai medan, waktu, dan jaringan. Ketiga hal
ini saling berkaitan dan sangat menentukan berhasil tidaknya upaya yang
dikerjakan,” tandasnya.
Sementara itu kepala BNNK Kota Tanjungbalai AKBP Saharuddin
Bangko mengatakan, tingkat pencandu narkoba di Kota Tanjungbalai terbilang
mengkhawatirkan. Dimana hingga Oktober ini, sedikitnya 156 orang mendapat
perawatan rehabilitasi oleh pihak BNNK Tanjungbalai. Dari 156 orang tersebut
146 orang pria dan 18 perempuan.
Bangko mengatakan, tingkat pencandu narkoba di Kota Tanjungbalai terbilang
mengkhawatirkan. Dimana hingga Oktober ini, sedikitnya 156 orang mendapat
perawatan rehabilitasi oleh pihak BNNK Tanjungbalai. Dari 156 orang tersebut
146 orang pria dan 18 perempuan.
“Hingga oktober ini terdapat 156 orang sudah mendapat
perawatan rehabilitasi dari kita,” ujarnya.
perawatan rehabilitasi dari kita,” ujarnya.
Bangko mengatakan berdasarkan pengungkapan yang dilakukan
pihaknya peredaran gelap narkotika di Kota Tanjungbalai sudah menyebar
diseluruh gang, lorong, lingkungan di wilayah Kota Tanjungbalai. Bahkan hingga
ke dunia pendidikan.
pihaknya peredaran gelap narkotika di Kota Tanjungbalai sudah menyebar
diseluruh gang, lorong, lingkungan di wilayah Kota Tanjungbalai. Bahkan hingga
ke dunia pendidikan.
Untuk mengungkapnya diperlukan peran aktif masyarakat
dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, serta lingkungan kerja
baik pemerintah dan swasta , dengan cara bersama-sama menginformasikan tentang
bahaya narkoba. Sebab penyalahgunaan narkoba bisa terjadi pada siapapun karena
tidak memandang usia, tanpa mengenal batasan sosial, pekerjaan maupun wilayah.
dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, serta lingkungan kerja
baik pemerintah dan swasta , dengan cara bersama-sama menginformasikan tentang
bahaya narkoba. Sebab penyalahgunaan narkoba bisa terjadi pada siapapun karena
tidak memandang usia, tanpa mengenal batasan sosial, pekerjaan maupun wilayah.
“Kita saat ini terus berupaya secara maksimal untuk
melakukan pemberantasan peredaran gelap narkotika di Kota Tanjungbalai baik
secara sosialisai P4GN maupun penindakan. Namun perlu kita pahami bersama bahwa
pemberantasan narkotika ini merupakan tanggung jawab kita bersama untuk itu
kita. Jika seluruh masyarakat sudah bersatu, kita bisa yakin, bahwa angka
penyalahgunaan narkoba khususnya di Tanjungbalai dapat ditekan,” ucapnya.
melakukan pemberantasan peredaran gelap narkotika di Kota Tanjungbalai baik
secara sosialisai P4GN maupun penindakan. Namun perlu kita pahami bersama bahwa
pemberantasan narkotika ini merupakan tanggung jawab kita bersama untuk itu
kita. Jika seluruh masyarakat sudah bersatu, kita bisa yakin, bahwa angka
penyalahgunaan narkoba khususnya di Tanjungbalai dapat ditekan,” ucapnya.
Sementara informasi dari BNNK Tanjungbalai, penyalahgunaan dan peredaran narkotika di kalangan pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Tanjungbalai ternyata sudah tingkat mengkhawatirkan. Hal tersebut didapat berdasarkan simpel tes urine yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNNK) Kota Tanjungbalai.
Menurut pihak BNN, dari 24 SMP se Kota Tanjungbalai yang dilakukan tes urine dan melibatkan 278 orang siwa, 35 persen terindikasi memakai narkoba.
Itu dikatakan Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Tanjungbalai AKBP Saharuddin Bangko, Jumat (5/8). Bangko mengatakan, berdasarkan simple tes urine yang dilakukan pihaknya terhadap 278 orang siswa, 96 orang siswa atau 35 persennya terindikasi coba pakai narkoba jenis ganja dan sabu. Selain itu terdapat 25 persen atau sekitar 72 orang siswa terindikasi penyalah gunaan lem. Selain itu 3 orang fositif narkotika.
“Mengenai penyalahgunaan narkoba saat ini sudah sangat memperihatinkan. Karena dari sampel yang kita periksa dari 24 sekolah kita temukan ternyata beberapa jenis narkoba sudah tidak asing lagi di kalangan pelajar. Sekalipun urine mereka negatif, namun berdasarkan keterangan yang diproleh mereka telah mengkonsumsi narkoba,” ujar Bangko.
Dikatakan Bangko, peredaran narkoba di kalangan pelajar di Kota Tanjungbalai terbilang mengkhawatirkan. Jika tidak segera diambil tindakan atau upaya, dikhawatirkan kita bisa kehilangan satu generasi akibat dari bahaya narkoba ini.
Menurut dia, di antara upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah semakin merajalelanya peredaran narkoba di Kota Tanjungbalai ialah kepedulian berbagai pihak dalam memerangi narkoba. Sebab masalah mencegah peredaran narkoba adalah Tanggung jawab semua warga.
“Kita mempunyai Tanggung jawab bersama terhadap peredaran narkotika di Kota Tanjungbalai ini. Untuk itu saya mengajak kepada Pemerintah Daerah serta seluruh elemen masyarakat, terutama orang tua agar mewaspadai terhadap peredaran gelap narkotika. Jika ditemukan, dapat melaporkan hal tersebut kepada penegak hukum,” tandasnya.
Terpisah Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai Tety Julianty ketika dikonfirmasi terkait maraknya penyalahgunaan dan peredaran narkotika di kalangan pelajar mengatakan, pihak Disdik terus berupaya melakukan sosialisai atau pembimbingan serta pembinaan terkait penyuluhan bahaya narkoba secara konsisten dan berkelanjutan. Tujuanya sebagai upaya menangkal peredaran narkoba di kalangan pelajar.
“Kita akan terus berupaya melakukan pembimbingan serta pembinaan terkait penyuluhan bahaya narkoba secara konsisten dan berkelanjutan,” ucapnya. (Mag02/syaf)