Dalam pembunuhan tersebut, tersangka dibantu temannya bermarga Sihotang yang kini masih dalam pengejaran polisi.
Kapolres Tanjungbalai AKBP Ayep Wahyu Gunawan SIK didampingi Kasat Reskrim AKP Yayang Risky Pratama melalui Kanit Reskrim Ipda Michael menjelaskan, motif dari pembunuhan tersebut karena pelaku dendam dengan korban yang menuduhnya menggelapkan uang sewa mobil sebesar Rp250.000.
“Berdasarkan keterangan sementara dari pelaku, motif dari pembunuhan tersebut karena pelaku dendam dengan korban yang menuduhnya menggelapkan uang sewa titipan mobil,” ujar Michael ketika ditemuai wartawan di Mapolres Tanjungbalai, Sabtu malam (29/10).
Kepada petugas, pelaku mengatakan atas tuduhan tersebut menyebabkan keduanya adu mulut di tempat kerjanya tersebut. Saat pertengkaran itu, korban memaksa pelaku untuk mengakui uang tersebut dan mengancam akan meludahi wajah pelaku. Selesai mengucapkan hal itu, korban langsung meludahi wajah pelaku. Pertengkaran pun mereda.
Selanjutnya, kata Michael, setelah pertengkaran selesai, pelaku kemudian duduk di bangku penjagaan depan, sementara korban istirahat ke dalam kamar.
Berselang beberapa saat kemudian, teman pelaku bermarga Sihotang (DPO) yang juga warga kota Tanjungbalai datang ketempat tersebut. Kemudian tersangkapun curhat dengan Sihotang. Dalam curhatnya, pelaku menceritakan bahwa dirinya mempunyai musuh.
“Tersangka kemudian curhat dengan pelaku Sihotang tersebut. Dia dendam dengan korban, lalu pelaku Sihotang tersebut mengatakan, “tenang, jangan takut. Kita habisi dia nanti jam dua belas malam ini. Lalu keduanya sepakat, apabila pelaku sudah dihabisi, keduanya lari dengan dua mobil,” katanya.
Setelah itu tersangkapun mengambil pisau miliknya yang disimpannya di dapur ditempat penitipan mobil tersebut dan menyerahkannya kepada pelaku Sihotang.
“Kata tersangka, setelah pukul dua belas malam, pelaku Sihotang pun menjalankannya aksinya menikam korban. Tikaman pertama di perut korban. Saat itu terjadi perlawanan dengan korban sehingga pisau terjatuh. Tersangka kemudian mengambil pisau tersebut dan menikamkan kembali secara membabi buta ke tubuh korban. Sementara pelaku Sihotang memegangi tubuh korban,” tuturnya.
Selanjutnya, setelah itu kedua pelaku mengangkat korban ke mobil Innova BK 1003 VR dibungkus karpet merah dan diletakkan di bagian belakang mobil. Kemudian tersangka membawa korban dengan mobil tersebut, sementara pelaku Hotang membawa mobil BK 126 GN.
“Katanya, mereka berencana akan pergi ke Kerinci membuang mayat tersebut. Setelah mayat tersebut dibuang, kedua mobil juga akan dijual di sana. Namun, karena tersangka baru pandai membawa mobil, sehingga tertinggal jauh di perjalanan. Pada saat di kota Pinang, mobil yang dibawa tersangka kehabisan minyak sehingga meninggalkannya di tempat tersebut. Pelaku Sihotang tetap melanjutkan perjalanan,” terangnya.
Dikatakan Michael, saat ini petugas telah mengamankan barang bukti berupa pakai korban, mobil Innova BK 1003 VR, karpet merah, pisau, bantal, tilam busa, serta handpone korban.
Sementara mobil BK 126 GN dan pelaku Sihotang masih dalam pengejaran petugas. Berdasarkan keterangan dari tersangka, pelaku Sihotang berduaan dengan istrinya mengendarai mobil tersebut,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dame Laiya alias Dame (26) warga Nias tewas dibantai teman kerjanya. Mayat Dame ditemukan, Jumat (28/10) sekira pukul 06.00 WIB di dalam mobil Kijang Inova warna hitam BK 1003 VR depan rumah makan Elin Jalinsum Titi Kembar, Kota Pinang, Kabupaten Labusel. Saat ditemukan, mayat korban dibungkus karpet merah dengan luka tusukan benda tajam di beberapa bagian perut dan badan korban.
Informasi diperoleh, Dame merupakan perantauan yang bekerja di Tanjungbalai sebagai karyawan penjaga penitipan mobil di Jalan M Abas Ujung, Kelurahan Sirantau, Kecamatan Datuk Bandar, Tanjungbalai yakni Yenni Motor.Korban diduga dibunuh teman kerjanya bermarga Zebua (50) sesama orang Nias di tempat kerja mereka.
Hal itu terungkap setelah salah seorang oknum TNI bernama Gunawan yang merupakan konsumen di tempat menitipkan mobil tersebut ingin mengambil mobilnya. Namun saat supir dari oknum TNI tersebut tiba di tempat penitipan, ia tidak menemukan korban.
Gunawan pun melaporkan hal tersebut kepada pemilik penitipan. Selanjutnya istri dari pemilik penitipan tersebut menghubungi korban melalui telepon selulernya. Namun yang mengangkat telepon tersebut mengakui korban telah ia bunuh dan ditinggalkan di Titi Panjang Kota Pinang.
Mendengar pernyataan tersebut, pemilik Yenni Motor mendatangi tempat usahanya mencari kebenaran cerita tersebut. Sesampainya di tempat tersebut, pemilik menemukan banyak bercak darah di dalam kamar tempat penitipan mobil miliknya.
Sementara mobil Kijang Innova miliknya BK 1003 VR dan mobil Innova BK 126 GN milik oknum TNI sudah hilang dari lokasi penitipan mobil. Atas kejadian tersebut pemilik lalu melaporkan kepada pihak kepolisian.
Kapolres Tanjungbalai AKBP Ayep Wahyu Gunawan SIK melalui Kasat Reskrim AKP Yayang Risky Pratama SIK didampingi Kapolsek Datuk Bandar AKP R Manalu dan Kasubbag Humas AKP Y Sinulingga yang ditemui di TKP membenarkan bahwa korban adalah Dame Laia yang ditemukan tewas di Kotapinang. (Mag02/ma)